Bokashi adalah sejenis pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian
bahan organik dengan menggunakan EM4 (Effective Microorganisms 4) atau jenis mikroorganisme pengurai
lain. Keunggulan penggunaan EM4 adalah pupuk organik (kompos) dapat dihasilkan
dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan cara konvensional. EM4
sendiri mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri
fotosintetik dan jamur pengurai selulosa. Bahan untuk pembuatan bokashi dapat
diperoleh dengan mudah di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, rumput,
tanaman kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk gergajian. Namun bahan yang
paling baik digunakan sebagai bahan pembuatan bokashi adalah dedak karena
mengandung zat gizi yang sangat baik untuk mikroorganisme.
Pada kesempatan kali ini kita coba menguraikan cara pembuatan bokhasi yang menggunakan bahan dari jerami padi, karena saat panen jerami padi
sangat melimpah sementara petani jarang memanfaatkan. Dari hasil panen 5 ton gabah kering biasanya
akan dihasilkan 7,5 ton jerami. Di Indonesia rata-rata kandungan unsur hara
yang terkandung dalam jerami adalah 0,4 % N, 0,02 % P, 1,4 % K dan 5,6 % Si.
Dan yang perlu diketahui adalah ketika kita memanen padi 5 ton/ha akan dihasilkan
jerami sebanyak 7,5 ton yang mengandung 45 kg N, 10 Kg P, 125 Kg K, 10 Kg S,
350 Kg Si, 30 Kg Ca dan 10 Kg Mg.
I.
BAHAN DAN ALAT :
a. Bahan
:
1) Jerami
20 Kg.
2) Dedak
20 Kg.
3) Kotoran
hewan 20 Kg.
4) Sekam
20 Kg.
5) EM4
1 Liter.
6) Molases
atau air gula 1 Liter dan air secukupnya.
b. Alat
:
1. Ember
2. Timbangan
3. Gembor
4. Karung
goni/Terpal
5. Skop/sendok
besar untuk mengaduk bahan
II.
CARA PEMBUATAN :
1. Pertama-tama
dibuat larutan dari EM4, molasses/ gula dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml
:1 liter air.
2. Bahan
jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.
3. Selanjutnya
bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk
adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air
yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan
kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).
4. Adonan
selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan
selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses,
suhu bahan dipertahankan antara 40-50 o C. Jika suhu bahan melebihi 50 o C,
maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya
gundukan ditutup kembali.
5. Setelah
empat hari karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika
bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah bokashi akan
ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan aromanya sedap. Sedangkan jika
dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan bokashi gagal.
6. Bokashi
yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi ingin disimpan
terlebih dahulu, maka bokashi harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara
mengangin-anginkan di atas lantai hingga kering. Setelah kering bokashi dapat
dikemas di dalam kantung plastik.
III.
PENGGUNAAN :
Bokashi jerami sangat baik digunakan untuk
melanjutkan proses pelapukan mulsa dan bahan organik lainnya di lahan
pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk diaplikasikan di lahan sawah.