Sunday, December 27, 2015

CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK PADAT (BOKHASI) DARI LIMBAH PERTANIAN



 Bokashi adalah sejenis pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan menggunakan EM4 (Effective Microorganisms 4) atau jenis mikroorganisme pengurai lain. Keunggulan penggunaan EM4 adalah pupuk organik (kompos) dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan cara konvensional. EM4 sendiri mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa. Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk gergajian. Namun bahan yang paling baik digunakan sebagai bahan pembuatan bokashi adalah dedak karena mengandung zat gizi yang sangat baik untuk mikroorganisme.
Pada kesempatan kali ini kita coba menguraikan cara pembuatan bokhasi yang menggunakan bahan dari jerami padi, karena saat panen jerami padi sangat melimpah sementara petani jarang memanfaatkan.  Dari hasil panen 5 ton gabah kering biasanya akan dihasilkan 7,5 ton jerami. Di Indonesia rata-rata kandungan unsur hara yang terkandung dalam jerami adalah 0,4 % N, 0,02 % P, 1,4 % K dan 5,6 % Si. Dan yang perlu diketahui adalah ketika kita memanen padi 5 ton/ha akan dihasilkan jerami sebanyak 7,5 ton yang mengandung 45 kg N, 10 Kg P, 125 Kg K, 10 Kg S, 350 Kg Si, 30 Kg Ca dan 10 Kg Mg.
     I.               BAHAN DAN ALAT     :
a.       Bahan :
1)      Jerami 20 Kg.
2)      Dedak 20 Kg.
3)      Kotoran hewan 20 Kg.
4)      Sekam 20 Kg.
5)      EM4 1 Liter.
6)      Molases atau air gula 1 Liter dan air secukupnya.
b.      Alat :
1.      Ember
2.      Timbangan
3.      Gembor
4.      Karung goni/Terpal
5.      Skop/sendok besar untuk mengaduk bahan
  II.              CARA PEMBUATAN     :
1.      Pertama-tama dibuat larutan dari EM4, molasses/ gula dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml :1 liter air.
2.      Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.
3.      Selanjutnya bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).
4.      Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50 o C. Jika suhu bahan melebihi 50 o C, maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.
5.      Setelah empat hari karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan bokashi gagal.
6.      Bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi ingin disimpan terlebih dahulu, maka bokashi harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara mengangin-anginkan di atas lantai hingga kering. Setelah kering bokashi dapat dikemas di dalam kantung plastik.
III.              PENGGUNAAN              :
Bokashi jerami sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dan bahan organik lainnya di lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk diaplikasikan di lahan sawah.