Tanaman Ubi Jalar |
Ubi Jalar |
A.
PENDAHULUAN
Ubi jalar (Ipomoea batatas) merupakan sejenis tanaman budidaya yang
di daerah tertentu di Indonesia digunakan sebagai bahan makanan pokok. Ubi jalar banyak dibudidayakan
penduduk mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi, karena tanaman ini mudah beradaptasi meskipun di daerah yang
kurang subur dan kering.
Ubi jalar tidak hanya memiliki rasa yang manis dan
lezat, tetapi juga banyak mengandung nutrisi penting
bagi kesehatan. Kandungan utama nutrisi dalam ubi jalar seperti Vitamin A, C
dan E, beta karoten, magnesium, kalium dan juga kaya oksidan. Ada beberapa manfaat dari tanaman ubi jalar yaitu:
1. Dapat mengurangi risiko
diabetes dan penyakit jantung, karena memiliki kemampuan untuk menstabilkan
gula darah dan resistensi insulin yang lebih rendah. Karotenoid dalam ubi jalar
yang bermanfaat dapat mengatur kadar gula darah.
2. Dapat membantu
menghilangkan rasa sakit dan nyeri sendi arthitis, karena ia kaya akan mineral.
3. Tinggi serat, sehingga mengurangi resiko kanker usus dan sembelit.
4. Beta-karoten yang terkandung dalam ubi jalar adalah anti-oksidan
kuat yang membantu untuk melawan radikal bebas.
5. Kalium tinggi yang ditemukan berfungsi untuk menjaga keseimbangan
antara cairan dan elektrolit serta integritas sel.
6. Sweet potato ini juga dapat mengurangi tekanan darah.
7. Jika dikonsumsi secara
teratur, bisa meredakan peradangan pada lambung dan usus pada maag kronis.
8. Kalsium tinggi dan zat besi membantu meningkatkan produksi sel darah
merah dan dapat meningkatkan kepadatan tulang.
9. Ubi jalar juga baik untuk membantu penderita imsomnia.
10. Ketela manis ini juga Baik untuk mencegah stroke, karena menghambat
pembekuan darah.
11. Makan ubi jalar juga dapat membantu agar kulit terlihat lebih cerah,
dan kelihatan lebih muda.
12. Kandungan tinggi beta-karoten dapat mengubah vitamin A dalam tubuh
menjadi DNA yang bertujuan menghasilkan sel-sel kulit baru.
B.
SYARAT PERTUMBUHAN
Daerah yang paling ideal untuk
mengembangkan ubi jalar adalah daerah yang bersuhu 21o C – 27o C, yang mendapat sinar matahari 11 – 12 jam.
Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk usaha tani ubi jalar tercapai pada
musim kering (kemarau). Di tanah yang kering (tegalan) waktu tanam yang baik
untuk tanaman ubi jalar yaitu pada waktu musim hujan, sedang pada tanah sawah
waktu tanam yang baik yaitu sesudah tanaman padi dipanen.
Jenis tanah yang cocok untuk
budidaya ubi jalar adalah pasir berlempung, gembur, banyak mengandung bahan
organik, aerasi serta drainasenya baik, dan mempunyai pH 5,5 – 7,5.
Tanaman
ubi jalar cocok ditanam di dataran rendah hingga 500 m dpl. Di dataran tinggi berketinggian 1000 m dpl, ubi jalar masih dapat tumbuh dengan baik, tetapi umur
panen menjadi panjang dan hasilnya rendah.
C.
PEMBIBITAN
Teknik
perbanyakan tanaman ubi jalar yang sering digunakan petani adalah dengan stek
batang atau stek pucuk. Cara penyiapan bibit ubi jalar dari tanaman produksi
adalah :
1.
Pilih tanaman ubi jalar yang
sudah berumur 2 bulan atau lebih, keadaan pertumbuhannya sehat dan normal.
2.
Potong batang tanaman untuk
dijadikan stek batang atau stek pucuk
sepanjang 20 – 25 cm dengan pisau tajam dan dilakukan pagi hari.
3.
Buang sebagian daun untuk
mengurangi penguapan yang berlebihan.
4.
Ikat bibit rata-rata 100 stek /
ikatan, lalu simpan di tempat teduh selama 1 – 7 hari dengan tidak bertumpuk.
D.
PENGOLAHAN LAHAN
Tanah diolah terlebih dahulu hingga
gembur, kemudian dibiarkan selama ± 1 minggu. Tahap berikutnya, tanah dibentuk
guludan-guludan. Ukuran guludan disesuaikan dengan keadaan tanah. Pada tanah
yang ringan ukuran guludan lebar bawah ± 60 cm, tinggi 30 – 40 cm. Arah guludan
sebaiknya memanjang utara – selatan dan jarak antar guludan 70 – 100 cm. Cara pengolahan lahan ini disesuaikan
dengan sistem penanaman yang akan dilakukan, secara mono kultur atau tumpang
sari.
E.
PENANAMAN
Penanaman ubi jalar dapat dilakukan
tumpangsari dengan tanaman lainnya seperti kacang tanah. Jarak tanam ubi jalar
disesuaikan yaitu 100 x 25 x 30 cm, dan
jarak tanam kacang tanah 30 x 10 cm.
Tahap-tahap penanaman ubi
jalar secara monokultur adalah sebagai
berikut :
1. Buat larikan dangkal sepanjang guludan
memanjang sedalam 10 cm atau buat lubang tanam dengan tugal dan jarak antar
lubang 25 – 30 cm.
2. Buat larikan tempat pupuk sejauh 7 – 10 cm
di kiri dan kanan lubang tanam.
3. Tanam bibit stek ubi jalar ke dalam lubang
tanam atau larikan hingga pangkal batang stek terbenam tanah 1/2 - 2/3 bagian,
kemudian tanah dekat pangkal stek dipadatkan.
4. Masukkan pupuk dasar berupa Urea 1/3
bagian + SP 36 seluruh bagian + KCl 1/3 bagian dari dosis anjuran ke dalam
lubang atau larikan, kemudian tutup dengan tanah. Dosis pupuk yang dianjurkan
adalah 45 – 90 kg N / ha ( 100 – 200 kg Urea / ha ) + 25 kg P2O5 / ha ( 50 kg SP 36 / ha ) + 50 kg K2O / ha ( 100
kg KCl / ha ). Pada saat tanam diberikan pupuk Urea 34 kg – 67 kg + SP 36 50 kg
+ KCl 34 kg / ha.
F.
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan pada tanaman ubi jalar
meliputi penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pemupukan, dan pengairan.
§ Selama 3 minggu setelah tanam,
perkembangan ubi jalar dipantau dan bila
ada bibit yang mati dilakukan penyulaman. Penyulaman
dilakukan pagi hari atau sore hari dan segera dilakukan penyiraman setelah
bibit ditanam.
§ Penyiangan dan penggemburan tanah
dilakukan pada umur 1 bulan setelah tanam, kemudian diulang lagi saat tanaman
berumur 2 bulan. Penyiangan dan penggemburan tanah meliputi pembersihan rumput
liar dan pembalikan tanah menggunakan cangkul disekitar tanaman.
§ Pemupukan susulan dilakukan 1 – 2 bulan
setelah tanam, dengan memberikan sisa
dosis anjuran setelah dikurangi untuk pemupukan dasar yang telah disebutkan
diatas.
§
Seusai
tanam, tanaman ubi jalar harus diairi dengan cara dileb 15 – 30 menit,
pengairan ini diperlukan sampai ubi jalar berumur 1 – 2 bulan. Pada periode
pembentukan dan perkembangan umbi, yaitu umur 2 – 3 minggu sebelum panen,
pengairan dikurangi atau dihentikan. Yang penting
adalah saat pengairan, tanah tidak terlalu becek.
G.
HAMA DAN PENYAKIT
Hama penting yang sering menyerang
tanaman ubi jalar adalah : Penggerek batang ubi jalar, hama boleng atau lanas
dan tikus. Cara pengendalian hama
dilakukan antara lain :
1. Rotasi tanaman untuk memutus siklus hidup
hama.
2. Pembumbunan untuk menutup ubi yang
terbuka.
3. Untuk hama tikus dapat dilakukan dengan
umpan beracun.
4. Penyemprotan dengan insektisida seperti
Curacron 500 EC, Decis 2,5 EC atau Monitor 200 LC.
Penyakit
penting yang sering menyerang tanaman ubi jalar yaitu : Kudis atau scab, Layu
Fusarium dan beberapa penyakit akibat virus
yang gejalanya terlihat dari pertumbuhan batang dan daun yang tidak
normal, ukuran tanaman kecil dengan tata letak daun yang bergerombol di puncak,
warna daun hijau kekuningan. Pengendalian penyakit
dilakukan dengan cara :
1. Rotasi tanaman untuk memutus siklus hidup
penyakit.
2. Penggunaaan bibit ubi jalar yang sehat
dan dari jenis atau varietas yang tahan
terhadap penyakit seperti Fusarium dan kudis.
3. Pembongkaran (Eradikasi) tanaman untuk
dimusnahkan bila serangan sangat berat.
H.
PANEN
Varietas
ubi jalar unggul dan berumur genjah diantaranya adalah Kalasan yang dipanen
pada umur 2 – 3,5 bulan dengan hasil 31,2 – 47,5 ton / ha dan Borobudur yang
dipanen pada umur 3,5 – 4 bulan dapat menghasilkan 25 ton / ha .
Panen
dilakukan dengan cara menggali menggunakan cangkul disekitar pertanaman ubi
jalar hingga terkuak ubi-ubinya. Selanjutnya ubi dikumpulkan dalam karung goni
untuk memudahkan pengangkutan.